MAKALAH TOPOLOGI JARINGAN
Oleh : Alfian Dika Pranata
Kelas :
XI TKJ 2
Bidang
Kompetensi : Tehnik Komputer dan Jaringan
1.1 Pengertian Topologi Jaringan
Topologi
menggambarkan struktur dari suatu jaringan atau bagaimana sebuah jaringan
didesain. Dalam definisi topologi terbagi menjadi dua, yaitu topologi fisik (physical
topology) yang menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik dan topologi
logik (logical topology) yang menunjukan bagaimana suatu media diakses
oleh host.
1.2 Jenis-Jenis Topologi Jaringan
·
Topologi Fisik
Topologi ini
menjelaskan hubungan perkabelan dan lokasi node atau workstation.
Berikut adalah pembagian dari topologi fisik.
·
Topologi Bus (Bus
Topology)
Topologi ini
menggunakan satu segment (panjang kabel) backbone, yaitu yang
menyambungkan semua host secara langsung. Apabila komunikasinya dua arah disepanjang
ring, maka jarak maksimum antara dua simpul pada ring dengan n simpul adalah
n/2. Topologi ini cocok untuk jumlah prosesor yang relatif sedikit dengan
komunikasi data minimal.
Gambar 2.1 Gambar Topologi Bus
Pada Topologi
Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel
connector dapat digunakan untuk memperluaskannya. Jaringan hanya terdiri
dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin
terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya
sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang
umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul ke saluran tunggal komputer dan
mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul
lainnya, kecuali mesin disalah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya
terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server.
Dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File
Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk
pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi.
Instalasi Jaringan Bus sangat sederhana, murah, dan maksimal terdiri atas 5-7
komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan
data karena mekanisme jaringan relatif sederhana, dan jika salah satu node
putus, maka akan mengganggu kinerja dari trafik seluruh jaringan.
Keunggulan Topologi
Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation
lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang
kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan. Topologi linear
bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel
Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50 ohm pada
ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah
dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial
adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar
matching atau tidak. Karena, kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar,
akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan, sehingga kinerja
jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini
juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang
kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client
atau node).
Berikut adalah ciri-ciri dari Topologi Bus :
1.
Teknologi lama,
dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris.
2.
Tidak
membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal/komputer.
3.
Sangat
berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena hanya bisa
digunakan oleh satu komputer.
4.
Kabel “cut”
dan digunakan konektor BNC tipe T.
5.
Diujung kabel
dipasang 50 ohm konektor.
6.
Jika kabel
putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain.
7.
Susah melakukan
pelacakan masalah.
8.
Discontinue
Support.
Ø Keuntungan Topologi Bus :
-
Hemat kabel.
-
Layout kabel
sederhana.
-
Mudah
dikembangkan.
Ø Kerugian Topologi Bus :
-
Deteksi dan
isolasi kesalahan sangat kecil.
-
Kepadatan lalu
lintas.
-
Bila salah satu
client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
-
Diperlukan
repeater untuk jarak jauh.
·
Topologi Ring
(Ring Topology)
Topologi ini
menghubungkan satu host ke host lain setelah dan sebelumnya. Secara fisik jaringan ini
berbentuk ring (lingkaran).
Gambar 2.2 Gambar Topologi Ring
Topologi cincin
juga merupakan topologi jaringan dimana setiap
titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk
cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik
mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim
data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.
Berikut adalah ciri-ciri dari topologi cincin :
1.
Teknologi IBM
yang biasa dipasangkan dengan mesin IBM AS/400.
2.
Standar IEEE
802.5
3.
Membentuk
“cincin”.
4.
Setiap segmen
dihubungkan dengan “hub central” MSAU = Multistation Access Unit.
5.
Konektor AUI (Attachment User Interface).
6.
Teknologi token
pasing untuk mengirimkan paket data dalam ring.
7.
Jika komputer
satu down maka data masih bias mengalir.
8.
Discontinue
Support.
Ø Keuntungan topologi ring :
-
Hemat Kabel.
Ø Kerugian topologi ring :
-
Peka kesalahan.
-
Pengembangan
jaringan lebih kaku.
·
Topologi Star (Star
Topology)
Menghubungkan
semua kabel pada host ke satu titik utama. Titik ini biasanya
menggunakan Hub atau Switch. Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari
node tengah kesetiap node atau pengguna.
Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
Gambar 2.3 Gambar
Topologi Star
Kelebihan dari topologi ini adalah :
a.
Kerusakan pada
satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station
yang terpaut.
b.
Tingkat
keamanan termasuk tinggi.
c.
Tahan terhadap
lalu lintas jaringan yang sibuk.
d.
Penambahan dan
pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
Kekurangan dari topologi ini :
ü Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan
terhenti. Penanganan dari kekurangan tersebut adalah dengan disiapkannya node tengah cadangan.
Berikut adalah ciri-ciri dari topologi star :
1.
Topologi yang
banyak digunakan sampai saat ini.
2.
Perangkat
dihubungkan ke sebuah terminal (hub/switch).
3.
Teknologi
Ethernet IEEE 802.3
4.
Disebut 10 Base
T.
5.
Konektor RJ 45.
6.
Jika salah satu
komputer down tidak mempengaruhi yang
lain & pelacakan kesalahan sangat cepat.
7.
Akses ke
komputer lain lebih cepat & mudah untuk di upgrade.
8.
Jaraknya hanya
100 meter.
9.
Mudah upgrade.
·
Topologi
Extended Star (Extended Star Topology)
Merupakan
perkembangan dari topologi star. Memiliki beberapa titik yang terhubung
ke satu titik utama.
Gambar 2.4 Gambar Topologi Extended Star
·
Topologi
Hirarki (Hierarchical Topology)
Dibuat mirip
dengan topologi extended star. Sistem dihubungkan ke komputer yang
mengendalikan trafik pada topologi.
Pohon adalah sebuah
tipe topologi jaringan yang akar simpul (berada dilapisan atas dari hierarki),
dihubungkan dengan satu atau lebih simpul yang satu tingkat lebih rendah dalam
hierarki dengan hubungan titik ke titik diantara simpul disetiap tingkat kedua
dengan simpul akar ditingkat diatasnya. Selama setiap simpul pada tingkat kedua
terkoneksi dengan simpul akar, maka kemungkinan juga satu atau lebih simpul
lainnya yang satu tingkat lebih rendah didalam hierarki terkoneksi dengannya.
Mungkin dengan hubungan titik ke titik, simpul akar pusat yang berada pada
tingkat teratas menjadi satu-satunya simpul yang tidak memiliki simpul
diatasnya dalam hierarki. Hierarki dari pohon adalah bersifat simetris, setiap
simpul didalam jaringan mempunyai beberapa nomor yang sudah pasti, sejumlah f
simpul yang terkoneksi kepada simpul tersebut pada tingkat yang lebih rendah
berikutnya didalam hierarki, nomor f dirujuk sebagai ‘faktor cabang (branching
factor)’ dalam hierarki pohon.
·
Topologi Mesh (Mesh
Topology)
Topologi Mesh
adalah suatu topologi yang memang didesain untuk memiliki tingkat restorasi
dengan berbagai alternatif rute
atau penjaluran yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak atau software.
Komponen utama yang digunakan dalam Topologi Mesh ini adalah Digital Cross
Connect (DXC), dengan satu atau lebih dari dua sinyal aggregate,
dan tingkat cross connect (koneksi persilangan) yang beragam pada
level sinyal SDH. Topologi jaringan mesh ini menerapkan hubungan antar sentral
secara penuh. Jumlah saluran ini harus disediakan untuk membentuk suatu
jaringan Topologi Mesh, jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, dengan n adalah jumlah
sentral). Tingkat kerumitan yang terdapat pada jaringan mesh ini sebanding
dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping
kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
Gambar 2.6 Gambar Topologi
Mesh
Berikut adalah ciri-ciri dari Topologi Mesh :
1.
Konsep Internet.
2.
Tidak ada client server, semuanya bisa bertindak
sebagai client serve.
3.
Peer to peer.
4.
Bentuk mesh
yang paling sederhana adalah array, yaitu
dua dimensi tempat masing-masing simpul saling terhubung dengan keempat
tetangganya.
5.
Diameter
komunikasi sebuah mesh yang sederhana adalah 2 (n-1).
6.
Koneksi
wraparraound pada bagian-bagian ujung akan mengurangi ukuran diameter menjadi 2
( n/s ).
Sebuah
tipe topologi jaringan yang setiap simpul dalam jaringan terkoneksi dengan
setiap simpul lain dijaringan dengan sebuah hubungan titik ke titik. Hal ini
membuat data dapat secara simultan ditransmisikan dari suatu simpul tunggal ke
semua simpul lainnya.
Topologi
Mesh yang terkoneksi secara penuh secara umum terlalu memakan biaya tinggi dan
terlalu rumit untuk jaringan biasa. Meskipun demikian, topologi tersebut
digunakan ketika hanya tersedia sejumlah simpul kecil untuk dihubungkan.
Rumus
:
Sebuah
jaringan yang terkoneksi secara penuh terdiri atas n simpul, maka terdapat p
sebanyak n(n-1)/2 jalur langsung atau cabang. Dimana, p adalah jumlah seluruh
jalur atau cabang didalam jaringan.
Sebuah
tipe topologi jaringan yang beberapa simpul dalam jaringan dikoneksikan dengan
lebih dari satu simpul lain didalam jaringan dengan hubungan titik ke titik.
Hal ini membuat kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dari beberapa
kelimpahan yang diberikan oleh Topologi Mesh yang terkoneksi secara penuh tanpa
biaya dan kompleksitas yang dibutuhkan untuk hubungan antar setiap simpul didalam
jaringan.
Dalam
sebagian besar jaringan yang berbasis topologi jaringan. Mesh parsial semua
data yang ditransmisikan diantara simpul-simpul didalam jaringan mengambil Mesh
terdekat diantara simpul, kecuali dalam kasus kegagalan pada satu hubungan,
dimana didalam kasus data diambil Mesh alternatif untuk mencapai tujuan. Hal
ini memberikan implikasi bahwa simpul di dalam jaringan memiliki beberapa tipe
algoritma untuk menentukan jalur yang benar untuk digunakan pada suatu waktu
tertentu.
Ø Keuntungan Topologi Mesh :
-
Apabila ada
salah satu jalur pada komputer putus, komputer masih dapat berhubungan dengan
jalur yang lain.
Ø Kerugian Topologi Mesh :
-
Penggunaan ethernet dan kabel yang banyak sehingga
dibutuhkan dana yang besar.
·
Topologi Logik
Topologi ini
menjelaskan aliran message/data dari satu user ke user lainnya dalam
jaringan. Ada beberapa macam topologi ini :
Dalam topologi bus,
transmisi (disebut frames) mengirimkan secara simultan dalam setiap titik arah
dalam media transmisi. Setiap stasiun jaringan memeriksa setiap frame untuk menentukan buat siapa data
tersebut dimaksudkan. Ketika sinyal mencapai suatu titik akhir pada media
transmisi, maka data diserap oleh media yang berhubungan. Menghilangkan sinyal
mencegah data untuk dipantulkan kembali kedalam media transmisi, dan
berinterferensi dengan transmisi yang akan datang.
Dalam sebuah
jaringan logik bus media transmisi adalah dibagi. Untuk mencegah interferensi
transmisi, maka hanya satu stasiun yang mengirim dalam satu waktu. Selain itu,
harus ada sebuah metode untuk menentukan ketika setiap stasiun diizinkan untuk
menggunakan media. Metode yang sering digunakan untuk mengatur cara data
dikirimkan ke jaringan adalah metode MAC.
Dalam topologi
logik cincin, frames ditransmisikan dalam satu arah sepanjang sebuah cincin
fisik sampai semua frame melewati seluruh titik di dalam media transmisi.
Cincin Logik tersebut harus dikombinasikan dengan topologi fisik cincin.
Seperti pada cincin bintang berkawat yang dijelaskan sebelumnya. Setiap stasiun
dalam ring fisik menerima sinyal dari stasiun sebelumnya dan mengulangi sinyal
sampai stasiun berikutnya. Ketika sebuah stasiun mentransmisikan data, hal ini
memberikan data alamat dari stasiun lainnya dalam cincin. Data berputar
mengelilingi cincin melewati seluruh repeater sampai mencapai stasiun yang
dialamatkan dan digandakan. Stasiun penerima menambahkan sebuah tanda terima
dari penerima ke frame. Frame meneruskan dalam ring sampai dikembalikan ke
stasiun yang mengirimkan. Stasiun ini membaca tanda terima dan melepas sinyal
dari cincin.
Dalam topologi
bintang logik, beberapa switch
jaringan digunakan untuk melindungi transmisi ke bagian khusus dari medium
transmisi. Perlindungan jalur transmisi adalah dengan mengidentifikasi
karakteristik dari bintang logik.
Dalam bentuk murni,
switching memberikan sebuah garis
untuk setiap stasiun akhir. Ketika satu stasiun mentransmisikan sebuah sinyal
ke stasiun lain dalam switch yang
sama, switch tersebut mentransmisikan
sinyal hanya dalam dua jalur menyambung dengan stasiun pengirim dan penerima.
Selain
jaringan berbasis bintang, cara yang paling mudah untuk menambahkan komputer
lebih banyak ke dalam jaringan adalah dengan rantai bunga atau mengkoneksikan
setiap komputer ke dalam suatu jajaran. Jika sebuah pesan ditujukan untuk
sebuah komputer yang jalur sebagian garis ke bawah, setiap sistem melompati
pesan itu sepanjang urutan sampai suatu tujuan. Sebuah jaringan rantai bunga
terdiri dari dua bentuk dasar yaitu linier dan cincin.
Sebuah
topologi linier mengambil hubungan dua arah antara komputer satu dan yang
lainnya. Meskipun demikian, hal ini
mengambil biaya yang mahal pada saat ini, karena setiap komputer membutuhkan
dua penerima dan dua transmiter.
Dengan
mengkoneksikan komputer pada setiap akhir, maka sebuah topologi jaringan dapat
dibentuk. Sebuah keuntungan dari Cincin adalah banyak mengandung transmiter dan
penerima yang dapat dipotong setengahnya saja, karena sebuah pesan akan dapat
berputar sepanjang putaran. Ketika sebuah simpul mengirim pesan, pesan diproses
oleh setiap komputer didalam cincin. Jika komputer adalah bukan merupakan
simpul tujuan, maka komputer tersebut akan melewati pesan dan meneruskannya ke
simpul berikutnya sampai pesan mencapai tujuan. Jika pesan tidak diterima oleh
suatu simpul didalam jaringan, pesan akan berjalan ke seluruh cincin dan
kembali ke pengirim. Hal ini dapat menghasilkan waktu jalan yang berganda,
tetapi sejak pesan tersebut berjalan pada sebuah kecepatan cahaya, maka
kekurangan ini dapat diabaikan.
·
Topologi
Broadcast
Secara
sederhana dapat digambarkan, yaitu suatu host yang mengirimkan data kepada
seluruh host lain pada media jaringan secara bersamaan.
·
Topologi Token
Passing
Mengatur
pengiriman data pada host melalui media dengan menggunakan token yang
secara teratur berputar pada seluruh host. Host hanya dapat
mengirimkan data jika host tersebut memiliki token. Dengan token
ini, collision dapat dicegah.
Protokol Token
dikembangkan oleh IBM pada pertengahan tahun 1980. Metode aksesnya melalui sebuah
token dalam lingkaran seperti Cincin. Dalam lingkaran token, komputer-komputer
dihubungkan satu dengan yang lainnya seperti sebuah cincin. Sebuah sinyal token
bergerak berputar dalam sebuah lingkaran (cincin)/jaringan, dan bergerak dari
sebuah komputer menuju ke komputer berikutnya. Jika pada persinggahan disalah
satu komputer ternyata ada data yang ingin ditransmisikan, token akan
mengangkutnya ke tempat dimana data itu ingin ditujukan, token bergerak terus
untuk saling mengkoneksikan diantara masing-masing komputer.
1.3 Faktor-Faktor yang Perlu Mendapat Pertimbangan
Untuk Pemilihan Topologi
Berikut adalah
beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topologi yang akan
digunakan untuk jaringan komputer :
1.
Biaya
Sistem apa yang
paling efisien yang dibutuhkan dalam organisasi.
2.
Kecepatan
Sampai sejauh
mana kecepatan yang dibutuhkan dalam sistem.
3.
Lingkungan
Misalnya listrik atau faktor-faktor lingkungan yang lain, yang berpengaruh
pada jenis perangkat keras yang digunakan.
4.
Ukuran
Sampai seberapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan file
server atau sejumlah server khusus.
5.
Konektivitas
Apakah pemakai yang lain yang menggunakan komputer/laptop perlu mengakses jaringan
dari berbagai lokasi.
1.4 DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar